Ide pendakian ini awalnya akan dilakukan di gunung Lawu (di Magetan, tepatnya di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah), tetapi melalui berbagai pertimbangan meliputi dana dan waktu akhirnya kami memutuskan untuk ke gunung Welirang (sekitar 3200 dpl) Mojokerto. Pendakian ini dilakukan selama 3 hari tepatnya pada hari libur panjang (cuma 4 hari bagi mahasiswa itu udah libur panjang, hehe) yaitu pada tanggal 17-19 Mei 2012. Berbagai logistik sudah mulai dipersiapkan jauh-jauh hari seperti sandal gunung, matras, sleeping bag, tas karier dan perlengkapan kecil lainnnya. Kami (para preman “Perempuan beriman”, red, :D) butuh persiapan yang matang karena ini adalah pengalaman pertama kami mendaki.
Awalnya
anak cowok yang ikut lebih banyak dari pada yang cewek sekitar 5
orang dan cewek 4 orang. Tapi karena ada acara mendadak dan penting akhirnya cowoknya berkurang. Tapi kemudian akhirnya adalagi yang bisa ikut bertambah 1 cowok dan 2 cewek. Akupun awalnya gag bisa ikut karena udah janji mau pulang (udah lama gag pulang, orang2 rumah pasti kangen, hehe). Tetapi aku pikir2 lagi, ini adalah waktu yang tepat bagiku untuk mendaki karena liburannya cukup panjang, cuma di mojokerto biayanya juga gag terlalu mahal juga karena pada saat itu tidak tugas kuliah tidak terlalu padat dan libur terakhir yaitu hari minggu bisa digunakan untuk istirahat. Kucoba untuk meminta ijin ke orang tua dan saudara di rumah, walaupun aku yakin gag akan dijinin tapi aku tetap memaksa karena aku pikir paling tidak biar aku ada pengalaman mendaki sekalian buat refreshing dan juga untuk tadabbur alam (hoho). Ternyata benar dugaanku, ortuku tidak mengijinkan kalo itu bukan tugas dari kampus dan sebagainya. Cuma aku tetap ngeles aja, dengan alasan untuk refreshing dan pengalaman (anak bandel ya.. hehe), untungnya juga ada kakak iparku dan mbakku yang bisa meyakinkan orang tuaku sehingga mereka dapat mengikhlaskan aku untuk ikut.
orang dan cewek 4 orang. Tapi karena ada acara mendadak dan penting akhirnya cowoknya berkurang. Tapi kemudian akhirnya adalagi yang bisa ikut bertambah 1 cowok dan 2 cewek. Akupun awalnya gag bisa ikut karena udah janji mau pulang (udah lama gag pulang, orang2 rumah pasti kangen, hehe). Tetapi aku pikir2 lagi, ini adalah waktu yang tepat bagiku untuk mendaki karena liburannya cukup panjang, cuma di mojokerto biayanya juga gag terlalu mahal juga karena pada saat itu tidak tugas kuliah tidak terlalu padat dan libur terakhir yaitu hari minggu bisa digunakan untuk istirahat. Kucoba untuk meminta ijin ke orang tua dan saudara di rumah, walaupun aku yakin gag akan dijinin tapi aku tetap memaksa karena aku pikir paling tidak biar aku ada pengalaman mendaki sekalian buat refreshing dan juga untuk tadabbur alam (hoho). Ternyata benar dugaanku, ortuku tidak mengijinkan kalo itu bukan tugas dari kampus dan sebagainya. Cuma aku tetap ngeles aja, dengan alasan untuk refreshing dan pengalaman (anak bandel ya.. hehe), untungnya juga ada kakak iparku dan mbakku yang bisa meyakinkan orang tuaku sehingga mereka dapat mengikhlaskan aku untuk ikut.
H-1
hari, kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya seperti belanja kebutuhan
untuk makan, obat-obatan dan lainnya. Malam kamis kita musyawarah untuk persiapan
pemberangkatan, packing dan memfikskan siapa saja yang ikut. Ternyata yang ikut
mendaki 10 orang (4 cowok dan 6 cewek) yaitu Sang ketua Guru Samir, Raditya Dika
dadakan si Padank, Si Penggombal dan anak kecil Si sulis, Couple si Nadia dan
Tama, Pendaki amatiran Fiah, Iza, Amel dan aku serta Zuna yang sebelumnya udah
pernah mendaki di Welirang. Malam kamis itu juga kami sudah selesai packing
sehingga besoknya bisa langsung berangkat supaya sampai pas di pos 1 sesuai
dengan yang dijadwalkan.
Kamipun
berangkat motoran ke Mojokerto tepatnya di Tretes pada hari Kamis jam 09.30
pagi. Nyampek pos perijinan sekitar jam setengag 12 an. Setelah selesai
perijinan dan shalat, akhirnya kami memulai perjalanan menuju pos 1 yaitu pos
kokopan dan tentunya tidak lupa kita pemanasan untuk melenturkan otot dan berdoa
bersama supaya selamat sampai tujuan tanpa halangan apapun. Perjalanan dimulai
pada jam 13.00 siang. Awal2 berangkat sudah mulai menanjak dan akupun sudah
ngos2an alias gag begitu kuat dibanding teman2 lainnya karena sudah lama gak
naik2 bukit maupun gunung dan jalan kaki jauh sejak kuliah. Mereka bilang
karena aku gemuk (ah, itu sudah menjadi konsumsi umum, hehe, padahal aku gag
gemuk2 amet sih, pikirku, haha sok2an). Ternyata tracknya tidak terlalu susah,
hanya ada satu jalur menuju pos 1 tetapi medannya lumayan nanjak, berliku dan
berbatu besar2 (-.-“). Perjalanan menuju pos 1 memerlukan waktu standart
(istirahat secukupnya) sekitar 4 jam-an. Di tengah perjalanan, kami terbagi
secara otomatis menjadi dua kelompok berdasarkan kekuatan mendaki yaitu
kelompok kelinci bagi mereka yang lebih kuat dan kelompok kura-kura bagi yang
tidak begitu kuat, banyak istirahat dan sangat santai (haha). Tentu kedua
kelompok ini memerlukan waktu berbeda untuk mencapai pos 1. Bisa ditebak laah aku
masuk kelompok yang mana (haha, hayo tebaakk :D). Kelompok kelinci yang sudah
sampai duluan sudah selesai membangun dua tenda (Alhamdulillah dapat tempat
yang enak, hehe). Pada saat itu memang banyak yang mendaki, kami bertemu
pendaki dari Tangerang dan UGM yang mau mendaki ke Welirang dan Arjuna. Jadi di
jalan anda tidak akan kesepian kalo pengen mendaki apalagi hari libur tetapi
harus cepet2an sih biar dapet space tenda yang strategis dan enak, hehe.
[saat di pos perijinan]
[perjalanan menuju pos 1]
Di
pos 1 ada sekitar 8 tenda yaitu 3 tenda kami dan tenda lainnya milik pendaki
lainnya, ternyata ada yang dari ITS juga tetapi gag tau jurusan apa (hehe). di
pos kokopan curah air sangat melimpah, seger dan duingiiiin.. (brrrr…) udaranya
juga super dingin, harus pakai seragam lengkap apalagi bagi mereka yang tidak
tahan dingin. Pemandangannya juga mantap, dijamin anda tidak akan menyesal kalo
udah sampai pos 1 tapi gag tau kalo di perjelanannya, hehe. Setelah selesai
membangun tenda dan beres2 akhirnya kami mulai memasak untuk pasokan energi
yang sudah hilang setelah 4-5 jam-an berjalan. Menu pertama adalah nasi, mie
instan dan sop (hmmm, yummy.., hehe) yang kami masak bersama-sama. Walaupun
dengan porsi secukupnya dan penyajian romantis (sepiring berdua, hehe), kami
sudah merasa puas dan kenyang (^_^). Habis makan, kami beristirahat supaya
lebih fit untuk melanjutkan perjalanan esok harinya menuju pos 2 yaitu pos pondokan
(pondok tempat penambang belerang). Alhamdulillah, aku bisa tidur nyenyak
karena ada Sleeping Bag yang
membungkusku seperti kepompong (^_^).
[view di pos satu ^_^]
[pos 1 : pagi yang indah and so fresh ^^]
Esok harinya, setelah shalat subuh, kami masak kembali dengan menu nasi dan sarden. Kami memulai kembali pendakian sekitar jam 10.00 an. Medannya lebih menanjak tapi lumayan ada datarnya. Physicly, bagiku ini lebih baik dari pada pendakian dari pos perijinan ke pos 1 karena sudah pemanasan dan paling tidak napasku agak teratur alias tidak terlalu ngos2an J. Tetap ada kelompok kelinci dan kura-kura karena memang pada dasarnya kekuatan mendaki dari masing2 individu memang berbeda. Aku, amel, fiah dan si Sulis (Si penggombal ini terpaksa masuk kura-kura karena sebagai cowok dia merasa harus menjaga kami, preman2 yang sudah gag begitu kuat mendaki, maklum masih pemula, hehe ^^V). masuk kelompok kura-kura (hehe), dalih kami, ini adalah happy trip dan happy camp jadi.. santaaiii (5 menit berjalan 10 menit istirahat, hahaha). Standartnya, perjalanan dari pos 1 ke pos 2 membutuhkan waktu sekitar 4 jam-an, tapi kami menempuhnya (kelompok kura-kura) bisa sampai 5 jam-an (hehe).
[menuju pos 2 : melepas lelah, asseegg]
[bertemu pendaki lain salah satunya dari tangerang dan UGM, nah yg foto ini, sama yg dari tangerang]
Kami
nge-camp lagi di pos 2, makan dan istirahat untuk memulai perjalanan menuju
puncak yang rencananya akan dimulai pada jam 1 malem (eh.. jam 1 pagi
maksudnya, hehe). Ah, rasanya lebih enak nge-camp daripada perjalanan pendakian
(ya iyaalaaah, hehe). Berbeda dengan pos 1, di pos 2 ini curah airnya lebih
sedikit dibading di pos 1 tapi cukuplah buat kebutuhan makan, minum dan wudu’.
Kalo buat mandi, cukup juga siihh.. tapi kalo berani maandi..
duingiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnn banget (lebay.. hehe, tapi beneran loohh, aku
aja pakek double jaket). Kalo udah
nyentuh air rasanya, kaki dan tanganku sudah mati kaku.. (brrrrrr). Hal
yang paling kusuka adalah ngecamp-nya, disana aku merasa kebersamaan kami bisa
terjalin lebih kuat karena kami bisa bercanda bersama, masak dan makan bersama
walaupun dengan menu dan porsi seadanya. Si padank alias si Raditya Dika
dadakan selalu berlucu dengan gayanya yang tiruan tapi lucu (hehehe).. dia
selalu menirukan peserta audisi Indonesian Idol yang lucu, gaya orang Madura
dan nyanyi2 gak jelas yang bisa membuat kami terhibur :D.
[camp di pos 2 -pos pondokan-]
Jam
00.00 kami sudah bangun untuk persiapan perjalanan menuju puncak Welirang
(horeee, puuucuk .. puucuk. Hehe) meliputi kebutuhan untuk makan, ada juga yang
disebut makanan kemenangan kalo udah nyampek puncak (kami bikin nutrijell,
hehe, sederhana sekali yaa.. hahaha), minuman, peralatan buat shalat dan jas
hujan takut hujan. Setiap perjalanan, tidak lupa kami sempatkan untuk berdoa
terlebih dahulu untuk keselamatan menuju tujuan. Pas sebelum memulai perjalanan
menuju puncak sekitar jam 1 pagi, kami bertemu dua orang pendaki yang juga mau
menuju puncak Welirang, ehhh.. ternyata mereka juga dari ITS (1 orang). Medan
perjalanan yang kami tempuh menuju puncak lumayan menanjak dan sedikit becek
karena tadi habis hujan. Karena keadaan masih gelap, rasa capek tidak terlalu
terasa tetapii.. udaranya sangat duingiinn. Kami berangkat bareng2 alias tidak
ada kelompok kura-kura dan kelinci.. tentunya kami istirahat jika ada salah
satu yang merasa capek atau gag kuat. Sekitar 30 menit-an sebelum puncak, kami
bertemu pendaki yang negcamp dekat puncak karena ada anggota mereka yang sakit
sehingga memutuskan untuk nge-camp disitu dan ternyata mereka dari ITS juga
(waahhhh.. anak2 ITS banyak yang jiwa2 pendaki ya.. hehe). Sudah hampir puncak
sekitar jam 4an lebih, kami bingung, puncaknya yang mana.. karena disana
terlihat sekitar 3 puncak disertai angin kencang yang suaaangat duingiiinn.
Akhirnya, sang ketua yaitu Guru Samir mencari puncaknya.. dan akhirnya dia
menemukannya (Alhamdulillaahh.. tujuan utama kami akhirnya tercapai..
pucukkkkk, :D), pemandangan di bawah sana sangat indah dengan tatanan lampu
yang menghiasinya (Subhanallahh ^_^).
Sebelum
menikmati indahnya sunrise dan
tentunya foto2, tak lupa kita tayammum untuk shalat subuh. Habis itu, kami
jeprat-jepret gag jelas di semua sisi sepertinya (hehe). Momen itu tidak akan
kami lewatkan untuk mengabadikannya karena itulah Final tujuan kami.. (Alhamdulillah). Ah, Matahari keluar dengan
begitu anggunnya, dia tersenyum melihat kami di puncak.. eh kebalik, kami yang
tersenyum melihatnya (hehe). Sungguh pemandangan saat itu sangat indah disertai
dengan udara yang begitu dingin.. brrrr. Pegunungan-pegunungan indah diseberang
Gunung Welirang menambah indanhya pemandangan saat itu. Tidak mungkin, jika kami
tidak mengabadikannya.. ya gag? hehe
[Me- at puncak]
Di
Puncak, ada kawah bekas penambang belerang yang masih berasap.. Ah, jadi
teringat waktu melihat bapak2 penambang membawa gerobak membawa batu belerang
dari puncak ke pos pondokan. Mereka seakan-akan bukan seperti manusia lagi,
tetapi seperti harimau yang siap menyantap mangsanya (belerang) di habitatnya.
Ah, tidak tega aku melihatnya (Ya Allah). Aku berpikir, mereka melakukan itu
hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya khususnya anak2nya, untuk masa depan
mereka (jadi teringat keluarga di rumah, Alhamdulilah ya Allah, Engkau telah
memberikan banyak rahmat dan mau’nahMu pada hamba dan keluarga hamba).
Setelah
puas jeprat-jepret sana sini, akhirnya kita makan makanan kemenangan dan
snack-snack lainnya yang sudah kami bawa dari bawah sambil bercengkrama dan menikmati
pemandangan di puncak. Yaa.. setelah puas semua-muanya, jeprat-jepret samping
kanan-kiri atas dan bawah, akhirnya kami memutuskan untuk turun yaitu sekitar
jam 8 pagi. Dalam perjalanan menuju pos 2 (tempat tenda dan barang-barang
kami), pemandangannya ternyata lumayan juga, pas berangkat gak keliatan karena
saat itu masih gelap tentu kami tidak lupa untuk mengabadikannya, hehe.
Foto-foto ditengah-tengah bunga edelwise (waaaa.. bagusnyaaa J). Di perjalanan turun kami terpecah
lagi menjadi menjadi beberapa kelompok, gag tau nih nama kelompoknya apa aja
jadi 5 kelompok sih, hehe. Aku memilih turun sendirian karena gag sengaja
terpisah dari teman-teman dari saking enaknya turun dari pada perjuangan naik
(hehe). Di jalan, aku memikirkan beberapa hal.. seneng bisa nyampek puncak dan
bisa menikmati banyak hal tapi kok serasa ada yang beda dan ada yang kurang, ah
entahlah (tak se-wah yang aku bayangkan.. hmmm), but over all seru kok J bisa refresh dengan pemandangan alam
yang begitu indah, sayang jika anda tidak mencobanya ;).
[ ini foto ketika kami sudah sampai puncak :) ]
Setelah
sampai di pos 2 kami beristirahat sebentar, makan, shalat dan beres2 untuk
persiapan turun (haahh.. camp-nya sudah berakhir, hks hks), sebagian ada yang
turun duluan, mereka lebih memilih untuk shalat di pos kokopan. Aku memilih
untuk turun belakangan, santaiiiii. Ah, ternyata perjalanan turun dari pos 2 ke
pos 1 lebih susah dibanding dari puncak ke pos 2. Jalan berbatu besar
membutuhkan kekuatan kaki yang lebih sehingga kakiku gampang capek walaupun
tidak butuh energi lebih besar dari pada naik. Yaa.. aku lebih memilih turun
sendirian lagi, dari pada membebani teman2ku yang lain untuk terus menugguiku.
Di pos 1, aku dan teman2 bertemu kembali dan istirahat sekitar 30-menitan, setelah
itu kami melanjutkan perjalanan turun ke pos perijinan. Alhamdulillah kami
sampai di pos perijinan habis maghrib dengan keadaan selamat walaupun dalam
keadaan legrek semua, hehe. Ternyata waktu perjalanan turun butuh setengah dari
waktu naik. Akhirnya, kami kembali ke Surabaya sekitar jam 9 an malam dan
nyampek sekitar jam-11an. Alhamdulillah aku bisa istirahaatt. Tetapi bangunnya
badanku seperti BIO-ROBOT, susah untuk bergerak.. hhoho, sudah kuduga akan
seperti ini. But, Thanks teman untuk jalan-jalan seru dan menantang kali ini..
Akankah ada lagi gunung yang akan kita taklukkan kembali? Wallaha’lam J.. Insyaallah.
Kurang banyak potonya bu'ee.. :)
ReplyDeletebelum terkumpul semua nduk.. :)
ReplyDeletewow, gw kgak ikut nih,, gara2 tugas
ReplyDelete