Pages

Sunday, May 20, 2012

First Hiking, Happy Trip And Happy Camp at Welirang Mountain


Ide pendakian ini awalnya akan dilakukan di gunung Lawu (di Magetan, tepatnya di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah), tetapi melalui berbagai pertimbangan meliputi dana dan waktu akhirnya kami memutuskan untuk ke gunung Welirang (sekitar 3200 dpl) Mojokerto. Pendakian ini dilakukan selama 3 hari tepatnya pada hari libur panjang (cuma 4 hari bagi mahasiswa itu udah libur panjang, hehe) yaitu pada tanggal 17-19 Mei 2012. Berbagai logistik sudah mulai dipersiapkan jauh-jauh hari seperti sandal gunung, matras, sleeping bag, tas karier dan perlengkapan kecil lainnnya. Kami (para preman “Perempuan beriman”, red, :D) butuh persiapan yang matang karena ini adalah pengalaman pertama kami mendaki.
Awalnya anak cowok yang ikut lebih banyak dari pada yang cewek sekitar 5
orang dan cewek 4 orang. Tapi karena ada acara mendadak dan penting akhirnya cowoknya berkurang. Tapi kemudian akhirnya adalagi yang bisa ikut bertambah 1 cowok dan 2 cewek. Akupun awalnya gag bisa ikut karena udah janji mau pulang (udah lama gag pulang, orang2 rumah pasti kangen, hehe). Tetapi aku pikir2 lagi, ini adalah waktu yang tepat bagiku untuk mendaki karena liburannya cukup panjang, cuma di mojokerto biayanya juga gag terlalu mahal juga karena pada saat itu tidak tugas kuliah tidak terlalu padat dan libur terakhir yaitu hari minggu bisa digunakan untuk istirahat. Kucoba untuk meminta ijin ke orang tua dan saudara di rumah, walaupun aku yakin gag akan dijinin tapi aku tetap memaksa karena aku pikir paling tidak biar aku ada pengalaman mendaki sekalian buat refreshing dan juga untuk tadabbur alam (hoho). Ternyata benar dugaanku, ortuku tidak mengijinkan kalo itu bukan tugas dari kampus dan sebagainya. Cuma aku tetap ngeles aja, dengan alasan untuk refreshing dan pengalaman (anak bandel ya.. hehe), untungnya juga ada kakak iparku dan mbakku yang bisa meyakinkan orang tuaku sehingga mereka dapat mengikhlaskan aku untuk ikut.
H-1 hari, kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya seperti belanja kebutuhan untuk makan, obat-obatan dan lainnya. Malam kamis kita musyawarah untuk persiapan pemberangkatan, packing dan memfikskan siapa saja yang ikut. Ternyata yang ikut mendaki 10 orang (4 cowok dan 6 cewek) yaitu Sang ketua Guru Samir, Raditya Dika dadakan si Padank, Si Penggombal dan anak kecil Si sulis, Couple si Nadia dan Tama, Pendaki amatiran Fiah, Iza, Amel dan aku serta Zuna yang sebelumnya udah pernah mendaki di Welirang. Malam kamis itu juga kami sudah selesai packing sehingga besoknya bisa langsung berangkat supaya sampai pas di pos 1 sesuai dengan yang dijadwalkan.
Kamipun berangkat motoran ke Mojokerto tepatnya di Tretes pada hari Kamis jam 09.30 pagi. Nyampek pos perijinan sekitar jam setengag 12 an. Setelah selesai perijinan dan shalat, akhirnya kami memulai perjalanan menuju pos 1 yaitu pos kokopan dan tentunya tidak lupa kita pemanasan untuk melenturkan otot dan berdoa bersama supaya selamat sampai tujuan tanpa halangan apapun. Perjalanan dimulai pada jam 13.00 siang. Awal2 berangkat sudah mulai menanjak dan akupun sudah ngos2an alias gag begitu kuat dibanding teman2 lainnya karena sudah lama gak naik2 bukit maupun gunung dan jalan kaki jauh sejak kuliah. Mereka bilang karena aku gemuk (ah, itu sudah menjadi konsumsi umum, hehe, padahal aku gag gemuk2 amet sih, pikirku, haha sok2an). Ternyata tracknya tidak terlalu susah, hanya ada satu jalur menuju pos 1 tetapi medannya lumayan nanjak, berliku dan berbatu besar2 (-.-“). Perjalanan menuju pos 1 memerlukan waktu standart (istirahat secukupnya) sekitar 4 jam-an. Di tengah perjalanan, kami terbagi secara otomatis menjadi dua kelompok berdasarkan kekuatan mendaki yaitu kelompok kelinci bagi mereka yang lebih kuat dan kelompok kura-kura bagi yang tidak begitu kuat, banyak istirahat dan sangat santai (haha). Tentu kedua kelompok ini memerlukan waktu berbeda untuk mencapai pos 1. Bisa ditebak laah aku masuk kelompok yang mana (haha, hayo tebaakk :D). Kelompok kelinci yang sudah sampai duluan sudah selesai membangun dua tenda (Alhamdulillah dapat tempat yang enak, hehe). Pada saat itu memang banyak yang mendaki, kami bertemu pendaki dari Tangerang dan UGM yang mau mendaki ke Welirang dan Arjuna. Jadi di jalan anda tidak akan kesepian kalo pengen mendaki apalagi hari libur tetapi harus cepet2an sih biar dapet space tenda yang strategis dan enak, hehe.

[saat di pos perijinan]
[perjalanan menuju pos 1]
Di pos 1 ada sekitar 8 tenda yaitu 3 tenda kami dan tenda lainnya milik pendaki lainnya, ternyata ada yang dari ITS juga tetapi gag tau jurusan apa (hehe). di pos kokopan curah air sangat melimpah, seger dan duingiiiin.. (brrrr…) udaranya juga super dingin, harus pakai seragam lengkap apalagi bagi mereka yang tidak tahan dingin. Pemandangannya juga mantap, dijamin anda tidak akan menyesal kalo udah sampai pos 1 tapi gag tau kalo di perjelanannya, hehe. Setelah selesai membangun tenda dan beres2 akhirnya kami mulai memasak untuk pasokan energi yang sudah hilang setelah 4-5 jam-an berjalan. Menu pertama adalah nasi, mie instan dan sop (hmmm, yummy.., hehe) yang kami masak bersama-sama. Walaupun dengan porsi secukupnya dan penyajian romantis (sepiring berdua, hehe), kami sudah merasa puas dan kenyang (^_^). Habis makan, kami beristirahat supaya lebih fit untuk melanjutkan perjalanan esok harinya menuju pos 2 yaitu pos pondokan (pondok tempat penambang belerang). Alhamdulillah, aku bisa tidur nyenyak karena ada Sleeping Bag yang membungkusku seperti kepompong (^_^).

 [view di pos satu ^_^]

[pos 1 : pagi yang indah and so fresh ^^]

[narsis sebelum lanjut ke pos 2.. hehe]
[masih di pos 1, owhh.. pagi yang indah ^_^]

Esok harinya, setelah shalat subuh, kami masak kembali dengan menu nasi dan sarden. Kami memulai kembali pendakian sekitar jam 10.00 an. Medannya lebih menanjak tapi lumayan ada datarnya. Physicly, bagiku ini lebih baik dari pada pendakian dari pos perijinan ke pos 1 karena sudah pemanasan dan paling tidak napasku agak teratur alias tidak terlalu ngos2an J. Tetap ada kelompok kelinci dan kura-kura karena memang pada dasarnya kekuatan mendaki dari masing2 individu memang berbeda. Aku, amel, fiah dan si Sulis (Si penggombal ini terpaksa masuk kura-kura karena sebagai cowok dia merasa harus menjaga kami, preman2 yang sudah gag begitu kuat mendaki, maklum masih pemula, hehe ^^V). masuk kelompok kura-kura (hehe), dalih kami, ini adalah happy trip dan happy camp jadi.. santaaiii (5 menit berjalan 10 menit istirahat, hahaha). Standartnya, perjalanan dari pos 1 ke pos 2 membutuhkan waktu sekitar 4 jam-an, tapi kami menempuhnya (kelompok kura-kura) bisa sampai 5 jam-an (hehe). 
 [menuju pos 2 : melepas lelah, asseegg]
[bertemu pendaki lain salah satunya dari tangerang dan UGM, nah yg foto ini, sama yg dari tangerang]

Kami nge-camp lagi di pos 2, makan dan istirahat untuk memulai perjalanan menuju puncak yang rencananya akan dimulai pada jam 1 malem (eh.. jam 1 pagi maksudnya, hehe). Ah, rasanya lebih enak nge-camp daripada perjalanan pendakian (ya iyaalaaah, hehe). Berbeda dengan pos 1, di pos 2 ini curah airnya lebih sedikit dibading di pos 1 tapi cukuplah buat kebutuhan makan, minum dan wudu’. Kalo buat mandi, cukup juga siihh.. tapi kalo berani maandi.. duingiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnn banget (lebay.. hehe, tapi beneran loohh, aku aja pakek double jaket). Kalo udah  nyentuh air rasanya, kaki dan tanganku sudah mati kaku.. (brrrrrr). Hal yang paling kusuka adalah ngecamp-nya, disana aku merasa kebersamaan kami bisa terjalin lebih kuat karena kami bisa bercanda bersama, masak dan makan bersama walaupun dengan menu dan porsi seadanya. Si padank alias si Raditya Dika dadakan selalu berlucu dengan gayanya yang tiruan tapi lucu (hehehe).. dia selalu menirukan peserta audisi Indonesian Idol yang lucu, gaya orang Madura dan nyanyi2 gak jelas yang bisa membuat kami terhibur :D. 
[camp di pos 2 -pos pondokan-]
Jam 00.00 kami sudah bangun untuk persiapan perjalanan menuju puncak Welirang (horeee, puuucuk .. puucuk. Hehe) meliputi kebutuhan untuk makan, ada juga yang disebut makanan kemenangan kalo udah nyampek puncak (kami bikin nutrijell, hehe, sederhana sekali yaa.. hahaha), minuman, peralatan buat shalat dan jas hujan takut hujan. Setiap perjalanan, tidak lupa kami sempatkan untuk berdoa terlebih dahulu untuk keselamatan menuju tujuan. Pas sebelum memulai perjalanan menuju puncak sekitar jam 1 pagi, kami bertemu dua orang pendaki yang juga mau menuju puncak Welirang, ehhh.. ternyata mereka juga dari ITS (1 orang). Medan perjalanan yang kami tempuh menuju puncak lumayan menanjak dan sedikit becek karena tadi habis hujan. Karena keadaan masih gelap, rasa capek tidak terlalu terasa tetapii.. udaranya sangat duingiinn. Kami berangkat bareng2 alias tidak ada kelompok kura-kura dan kelinci.. tentunya kami istirahat jika ada salah satu yang merasa capek atau gag kuat. Sekitar 30 menit-an sebelum puncak, kami bertemu pendaki yang negcamp dekat puncak karena ada anggota mereka yang sakit sehingga memutuskan untuk nge-camp disitu dan ternyata mereka dari ITS juga (waahhhh.. anak2 ITS banyak yang jiwa2 pendaki ya.. hehe). Sudah hampir puncak sekitar jam 4an lebih, kami bingung, puncaknya yang mana.. karena disana terlihat sekitar 3 puncak disertai angin kencang yang suaaangat duingiiinn. Akhirnya, sang ketua yaitu Guru Samir mencari puncaknya.. dan akhirnya dia menemukannya (Alhamdulillaahh.. tujuan utama kami akhirnya tercapai.. pucukkkkk, :D), pemandangan di bawah sana sangat indah dengan tatanan lampu yang menghiasinya (Subhanallahh ^_^).
Sebelum menikmati indahnya sunrise dan tentunya foto2, tak lupa kita tayammum untuk shalat subuh. Habis itu, kami jeprat-jepret gag jelas di semua sisi sepertinya (hehe). Momen itu tidak akan kami lewatkan untuk mengabadikannya karena itulah Final tujuan kami.. (Alhamdulillah). Ah, Matahari keluar dengan begitu anggunnya, dia tersenyum melihat kami di puncak.. eh kebalik, kami yang tersenyum melihatnya (hehe). Sungguh pemandangan saat itu sangat indah disertai dengan udara yang begitu dingin.. brrrr. Pegunungan-pegunungan indah diseberang Gunung Welirang menambah indanhya pemandangan saat itu. Tidak mungkin, jika kami tidak mengabadikannya.. ya gag? hehe
 [Me- at puncak]
Di Puncak, ada kawah bekas penambang belerang yang masih berasap.. Ah, jadi teringat waktu melihat bapak2 penambang membawa gerobak membawa batu belerang dari puncak ke pos pondokan. Mereka seakan-akan bukan seperti manusia lagi, tetapi seperti harimau yang siap menyantap mangsanya (belerang) di habitatnya. Ah, tidak tega aku melihatnya (Ya Allah). Aku berpikir, mereka melakukan itu hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya khususnya anak2nya, untuk masa depan mereka (jadi teringat keluarga di rumah, Alhamdulilah ya Allah, Engkau telah memberikan banyak rahmat dan mau’nahMu pada hamba dan keluarga hamba).
Setelah puas jeprat-jepret sana sini, akhirnya kita makan makanan kemenangan dan snack-snack lainnya yang sudah kami bawa dari bawah sambil bercengkrama dan menikmati pemandangan di puncak. Yaa.. setelah puas semua-muanya, jeprat-jepret samping kanan-kiri atas dan bawah, akhirnya kami memutuskan untuk turun yaitu sekitar jam 8 pagi. Dalam perjalanan menuju pos 2 (tempat tenda dan barang-barang kami), pemandangannya ternyata lumayan juga, pas berangkat gak keliatan karena saat itu masih gelap tentu kami tidak lupa untuk mengabadikannya, hehe. Foto-foto ditengah-tengah bunga edelwise (waaaa.. bagusnyaaa J). Di perjalanan turun kami terpecah lagi menjadi menjadi beberapa kelompok, gag tau nih nama kelompoknya apa aja jadi 5 kelompok sih, hehe. Aku memilih turun sendirian karena gag sengaja terpisah dari teman-teman dari saking enaknya turun dari pada perjuangan naik (hehe). Di jalan, aku memikirkan beberapa hal.. seneng bisa nyampek puncak dan bisa menikmati banyak hal tapi kok serasa ada yang beda dan ada yang kurang, ah entahlah (tak se-wah yang aku bayangkan.. hmmm), but over all seru kok J bisa refresh dengan pemandangan alam yang begitu indah, sayang jika anda tidak mencobanya ;).
 
[ ini foto ketika kami sudah sampai puncak :) ]

Setelah sampai di pos 2 kami beristirahat sebentar, makan, shalat dan beres2 untuk persiapan turun (haahh.. camp-nya sudah berakhir, hks hks), sebagian ada yang turun duluan, mereka lebih memilih untuk shalat di pos kokopan. Aku memilih untuk turun belakangan, santaiiiii. Ah, ternyata perjalanan turun dari pos 2 ke pos 1 lebih susah dibanding dari puncak ke pos 2. Jalan berbatu besar membutuhkan kekuatan kaki yang lebih sehingga kakiku gampang capek walaupun tidak butuh energi lebih besar dari pada naik. Yaa.. aku lebih memilih turun sendirian lagi, dari pada membebani teman2ku yang lain untuk terus menugguiku. Di pos 1, aku dan teman2 bertemu kembali dan istirahat sekitar 30-menitan, setelah itu kami melanjutkan perjalanan turun ke pos perijinan. Alhamdulillah kami sampai di pos perijinan habis maghrib dengan keadaan selamat walaupun dalam keadaan legrek semua, hehe. Ternyata waktu perjalanan turun butuh setengah dari waktu naik. Akhirnya, kami kembali ke Surabaya sekitar jam 9 an malam dan nyampek sekitar jam-11an. Alhamdulillah aku bisa istirahaatt. Tetapi bangunnya badanku seperti BIO-ROBOT, susah untuk bergerak.. hhoho, sudah kuduga akan seperti ini. But, Thanks teman untuk jalan-jalan seru dan menantang kali ini.. Akankah ada lagi gunung yang akan kita taklukkan kembali? Wallaha’lam J.. Insyaallah.

3 comments: