Perasaanku hari ini (17 Juni 2012)
1. Friendship
" Aku tak ingin terlalu menyayangi kalian, karena suatu saat nanti kita pasti berpisah..."
"Tapi entah kenapa, lama-lama aku merasa sudah jenuh dengan semuanya, merasa ada yang berbeda antara kita, ah mungkin ini hanya perasaaku"
2. Dia :)
" Mengingatmu, aku tak mau, tapi semakin aku berusaha menghilangan kenangan tentangmu, semakin susah tuk melupakanmu, huufftt "
" Sempat berfikir untuk mendahului-Nya, ah.. tetap tidak boleh, karena Dia sudah menentukannya untukku, so.. keep your heart"
" Menjaga hati untuk dia nanti, karena perempuan baik-baik hanyalah untuk laki-laki yang baik pula :)"
MEREKA :)
My Lovely friends, My Family..
Ada seseorang yang baik untuk dijadikan teman, tapi kurang tepat untuk tinggal bersama. Aku baru paham hal itu sekarang. Ah, memang pada dasarnya, ini semua memang salahku, kadang terlalu suka pada orang lain, serasa tenang dan selalu nyaman bersamanya dan ini tentu adalah kekeliruanku yang sangat aku sadari tapi sering aku melupakannya, hal itu adalah "menyimpulkan sifat mereka di awal". Padahal tentu aku tahu bahwa kesimpulan itu diperoleh setelah beberapa eksperimen yang sudah lengkap dengan validasi yang tentu meyakinkan (ah, lagi-lagi aku sok ilmiah, hehe). Banyak sekali teman yang pinter menghibur, enak diajak sharing atau bercanda dan sebagainya, tapi hanya beberapa orang yang terlihat nyaman untuk hidup bersama, mereka adalah yang pinter bertepo seliro, bisa bertenggang rasa, tegas menasehati, legowo, mau mengerti dengan karakter kita dan bisa menghadirkan candaan sehingga kita tidak merasa jenuh dalam istana sendiri. Karna rumah atau tempat tinggal adalah tempat dimana kita bisa melepas lelah dan kembali menyegarkan pikiran maupun fisik setelah seharian kita gunakan beraktifitas. Mereka yang bisa membuat kita bisa melepas semua masalah, bisa membuat hati lega karna bisa mencurhatkan semua hal yang membuat galau hati dan pikiran dan tentu dengan nasehatnya yang bisa mendewasakan kita. Walau mereka tidak sesempurna seperti yang telah aku deskripsikan tadi, tapi buatku.. mereka adalah keluargaku yang kedua, mereka selalu bersamaku dari awal aku memulai perjuangan ini, karna mereka aku bisa mendeskripsikan bagaimana seharusnya teman di istana atau keluarga kedua... Terkadang memang ada masalah dalam keluarga karena masalah individu yang mungkin kurang bisa terbuka, tapi hal itu merupakan referensi bagi kita untuk lebih dewasa dalam mengadapi karakter setiap orang yang tentu disertai usaha untuk menemukan cara supaya dia bisa mencurhatkan masalahnya. Walau terkadang akupun tidak bisa menahan emosiku pada teman yang kurang bisa transparan karena aku beranggapan bahwa teman itu belum sepenuhnya menganggap kita keluarga kalau dia masih belum bisa terbuka. Jika dia tidak bisa menceritakan masalahnya, paling tidak dia bisa berbagi sedikit kesedihannya dengan kita, paling tidak mengatakan kalau dia gak pengen ini atau itu, pengen ini atau itu.. sehingga kita yang ada di istana atau anggota keluarga lainnya bisa mencoba memahami masalahnya walau kita tidak tahu apa yang sebenarnya yang terjadi. Karena transparansi dalam keluarga merupakan kunci untuk bisa saling memahami dan saling melengkapi satu sama lain ^___^ (Love you all my second family ^___^). Terimaksih untuk semuanya, terimakasih sudah mau menjadi keluargaku, terimakasih sudah mau mengerti aku, terimakasih sudah mau mendengarkan celotehanku, terimakasih sudah menemaniku selama 3 tahun ini. Hmmmm, tinggal 1 tahun lagi.. aku tidak bisa membayangkan aku bisa berpisah dari kalian..
Coretan ini kutulis dengan penuh ketulusan tuk kata terimakasih pada kalian, my second family ^__^
At Bandung, Jawa Barat, saat kusadari bahwa aku merindukan kalian walau hanya sebentar kita terpisah (alay ya... hehe).
1. Friendship
" Aku tak ingin terlalu menyayangi kalian, karena suatu saat nanti kita pasti berpisah..."
"Tapi entah kenapa, lama-lama aku merasa sudah jenuh dengan semuanya, merasa ada yang berbeda antara kita, ah mungkin ini hanya perasaaku"
2. Dia :)
" Mengingatmu, aku tak mau, tapi semakin aku berusaha menghilangan kenangan tentangmu, semakin susah tuk melupakanmu, huufftt "
" Sempat berfikir untuk mendahului-Nya, ah.. tetap tidak boleh, karena Dia sudah menentukannya untukku, so.. keep your heart"
" Menjaga hati untuk dia nanti, karena perempuan baik-baik hanyalah untuk laki-laki yang baik pula :)"
MEREKA :)
My Lovely friends, My Family..
Ada seseorang yang baik untuk dijadikan teman, tapi kurang tepat untuk tinggal bersama. Aku baru paham hal itu sekarang. Ah, memang pada dasarnya, ini semua memang salahku, kadang terlalu suka pada orang lain, serasa tenang dan selalu nyaman bersamanya dan ini tentu adalah kekeliruanku yang sangat aku sadari tapi sering aku melupakannya, hal itu adalah "menyimpulkan sifat mereka di awal". Padahal tentu aku tahu bahwa kesimpulan itu diperoleh setelah beberapa eksperimen yang sudah lengkap dengan validasi yang tentu meyakinkan (ah, lagi-lagi aku sok ilmiah, hehe). Banyak sekali teman yang pinter menghibur, enak diajak sharing atau bercanda dan sebagainya, tapi hanya beberapa orang yang terlihat nyaman untuk hidup bersama, mereka adalah yang pinter bertepo seliro, bisa bertenggang rasa, tegas menasehati, legowo, mau mengerti dengan karakter kita dan bisa menghadirkan candaan sehingga kita tidak merasa jenuh dalam istana sendiri. Karna rumah atau tempat tinggal adalah tempat dimana kita bisa melepas lelah dan kembali menyegarkan pikiran maupun fisik setelah seharian kita gunakan beraktifitas. Mereka yang bisa membuat kita bisa melepas semua masalah, bisa membuat hati lega karna bisa mencurhatkan semua hal yang membuat galau hati dan pikiran dan tentu dengan nasehatnya yang bisa mendewasakan kita. Walau mereka tidak sesempurna seperti yang telah aku deskripsikan tadi, tapi buatku.. mereka adalah keluargaku yang kedua, mereka selalu bersamaku dari awal aku memulai perjuangan ini, karna mereka aku bisa mendeskripsikan bagaimana seharusnya teman di istana atau keluarga kedua... Terkadang memang ada masalah dalam keluarga karena masalah individu yang mungkin kurang bisa terbuka, tapi hal itu merupakan referensi bagi kita untuk lebih dewasa dalam mengadapi karakter setiap orang yang tentu disertai usaha untuk menemukan cara supaya dia bisa mencurhatkan masalahnya. Walau terkadang akupun tidak bisa menahan emosiku pada teman yang kurang bisa transparan karena aku beranggapan bahwa teman itu belum sepenuhnya menganggap kita keluarga kalau dia masih belum bisa terbuka. Jika dia tidak bisa menceritakan masalahnya, paling tidak dia bisa berbagi sedikit kesedihannya dengan kita, paling tidak mengatakan kalau dia gak pengen ini atau itu, pengen ini atau itu.. sehingga kita yang ada di istana atau anggota keluarga lainnya bisa mencoba memahami masalahnya walau kita tidak tahu apa yang sebenarnya yang terjadi. Karena transparansi dalam keluarga merupakan kunci untuk bisa saling memahami dan saling melengkapi satu sama lain ^___^ (Love you all my second family ^___^). Terimaksih untuk semuanya, terimakasih sudah mau menjadi keluargaku, terimakasih sudah mau mengerti aku, terimakasih sudah mau mendengarkan celotehanku, terimakasih sudah menemaniku selama 3 tahun ini. Hmmmm, tinggal 1 tahun lagi.. aku tidak bisa membayangkan aku bisa berpisah dari kalian..
Coretan ini kutulis dengan penuh ketulusan tuk kata terimakasih pada kalian, my second family ^__^
At Bandung, Jawa Barat, saat kusadari bahwa aku merindukan kalian walau hanya sebentar kita terpisah (alay ya... hehe).
like like :D
ReplyDeletesemangaattt hahaha
ecciyyyeee...
ReplyDeleteBuke reeekk.. :P
hahahaha
ReplyDeleteketahuan kangen beudhh ma gw heheh