Pages

Tuesday, January 18, 2011

PEMANFAATAN SILIKA-ALUMINA DARI LUMPUR LAPINDO SEBAGAI BAHAN DASAR SEMEN IONOMER KACA DALAM BIDANG KEDOKTERAN GIGI

­­PENDAHULUAN
Latar Belakang

Semburan lumpur panas di desa Ronokenongo kecamatan Porong kabupaten Sidoarjo Jawa Timur telah berlangsung selama empat tahun, namun sampai saat ini belum dapat dihentikan. Berawal pada tanggal 29 Mei 2006, di dekat sumur pengeboran Banjar Panji-1 milik PT Lapindo Brantas, Inc. tiba-tiba menyemburkan gas beracun dan lumpur panas. Kegiatan eksplorasi oleh PT. Lapindo Brantas ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan karena sifat cadangan minyak dan gas bumi tidak dapat ditentukan secara pasti (Herawati, 2007).
Semburan lumpur setinggi 6 meter dengan intensitas 25.000 m3/hari kini telah menenggelamkan sekitar 480 hektar lahan. Besarnya kerugian materiil yang diderita akibat bencana ini mencapai Rp. 7,6 trillyun (Widya.B, dkk, 2007).
 Dampak lumpur Lapindo ini sangat dirasakan oleh masyarakat di 3(tiga) kecamatan yaitu kecamatan Porong, kecamatan Jabon, dan kecamatan Tanggulangin. Sawah dan pemukiman serta infrastruktur vital berupa jalan tol, pipa gas, jaringan SUTT yang ada di daerah ini telah tenggelam (BPLS, 2010).
Dari hasil Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menunjukan, masyarakat menanggung 62,5% dari total kerugian yang diderita akibat lumpur panas. Sedangkan sisanya 29,02% ditanggung oleh kontraktor pelaksana, 7,36% oleh pengusaha swasta, 1,11% oleh BUMN dan 0,01% oleh PDAM kabupaten Sidoarjo (Guntarto, 2008).
Menurut prediksi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Said D Jenie dalam International Geological Workshop Sidoarjo Mud Volcano di Gedung BPPT Jakarta, 21 Pebruari 2007, semburan lumpur akan  terus berlangsung selama 31  tahun atau baru berhenti pada Tahun 2038 mendatang (Herawati, 2007).
Karena besarnya dampak semburan lumpur panas pada masyarakat sekitarnya maka pemerintah melalui Presiden Republik  Indonesia memberi arahan agar penanggulangan dampak semburan lumpur panas di Sidoardjo ini diupayakan sepenuh tenaga dengan memberikan prioritas kepada hal-hal sebagai berikut :
a.       Pencegahan jatuhnya korban jiwa dan perlindungan keselamatan penduduk di lokasi kejadian semburan lumpur panas tersebut,
b.      Upaya memberikan alternatif sumber penghidupan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung dan melindungi penanganan lumpur panas di Porong Sidoarjo          
(Herawati,2007).
Untuk itu sebagai alternatif sumber penghidupan bagi masyarakat, perlu diadakan sebuah upaya pemanfaatan lumpur Lapindo tersebut menjadi material bentuk lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sampai saat ini telah banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan nilai ekonomi lumpur tersebut, mulai dari pembuatan keramik, campuran beton (geopolimer), pasir multiguna, paving blok, batu bata, beton, genteng , dan paving dan lain sebagainya (Noerwasito, 2006).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Teknologi Malaysia (UTM) kandungan senyawa yang ada dalam lumpur Lapindo adalah Na2O 1.57%, MgO 2.90%, Al2O3 25.07%, SiO2 54.92%, Cl 0.91%, K2O 2.32%, CaO 2.16%, FeO 10.15%. Ternyata Silika dan Alumina adalah komponen terbesar penyusun lumpur Lapindo.
Semen Ionomer Kaca merupakan bahan restorasi yang cocok dipakai untuk gigi sulung. Semen Ionomer Kaca ini telah banyak digunakan dalam bidang kedokteran gigi anak, baik sebagai pelapik, basis tambalan tetap, sementasi mahkota logam atau akrilik, bahan restorasi kavitas dan sebagai pencegahan karies seperti lapisan penutup pit dan fisur atau restorasi pit dan fisur (Alam, 2002). Oleh karena itu timbullah gagasan ini untuk memanfaatkan lumpur Lapindo sebagai bahan baku Semen Ionomer Kaca.

Tujuan

Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui cara mengekstrak silica alumina dari lumpur Lapindo serta memanfaatkannya menjadi produk semen ionomer kaca yang berguna sebagai pengisian (tambalan) untuk kavitas servikal, tambalan gigi depan dan gigi desidui, semen perekat dan bahan fissur sealant dalam kedokteran gigi.

Manfaat

Manfaat karya tulis ini adalah dapat memberikan suatu alternatif penanggulangan limbah lumpur Lapindo, salah satunya dengan memanfaatkannya menjadi material yang memiliki nilai ekonomi tinggi yaitu dalam bentuk Semen Ionomer Kaca. Selain itu penulis mengharapkan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar serta dokter gigi sebab produk digunakan secara meluas dalam bidang kedokteran gigi.


RUMUSAN GAGASAN

Kondisi Pendukung Gagasan

Lumpur Lapindo (dikenal sebagai LUSI) adalah jenis lumpur vulkanik yang meliputi area seluas  lebih dari 6,5 kilometer persegi dan telah mendislokasi penduduk  lebih dari 30.000 orang sejak semburan pertama pada tanggal 29 Mei 2006 di Kecamatan Porong, Sidoarjo di Jawa Timur, Indonesia. Pada 30 Oktober 2008, aliran lumpur mencapai 100.000 m3 per hari, dan  ini diperkirakan akan terus berlangsung selama 30 tahun mendatang (Jalil dkk, 2010).
Belakangan ini dari  laporan hasil penelitian Tim ilmuwan Rusia Institute of Electro Physics yang dipimpin Sergey V Kadurin  dari Universitas Odessa, Ukraina, lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, bukan berasal dari pengeboran, melainkan akibat kegiatan seismic, aktifnya gunung lumpur tua yang telah terbentuk sekitar 150.000-200.000 tahun lampau (Seno, 2010).
Luapan lumpur ini telah menenggelamkan 640 Ha meliputi 12 Desa pada 3 Kecamatan terdiri dari 9.385 KK/ 35.701 jiwa sebagaimana yang ditetapkan oleh Perpres 14/2007 sebagai area terdampak. Dalam perkembangannya pada Perpres 40/2009 area terdampak bagi luapan lumpur masih dalam lingkup ketiga kecamatan yaitu kecamatan porong, kecamatan jabon, dan kecamatan tanggulangin (BPLS, 2010).
Apabila keadaan ini tidak dikendalikan maka wilayah yang tenggelam akan semakin luas dan akan menimbulkan kerugian yang semakin besar bagi masyarakat dan negara. Perkembangan daerah yang tenggelam akibat luapan lumpur ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Mei 2006

Juli 2006

Mei 2007

Mei 2007
Pebruari 2009
Pebruari 2010
 















Gambar 1. Daerah luapan lumpur Lapindo pada tahun 2006-2010
Sumber : BPLS, 2010
Masyarakat sebagai pemilik tanah dan bangunan menanggung kerugian 62,5% dari keseluruhan, selanjutnya adalah kontraktor pelaksana sebesar 29,02%, usaha swasta sebesar 7,36%, BUMN sebesar 1,11% dan PDAM Kabupaten Sidoarjo sebesar 0,01%. FITRA(Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran), mengolah data audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), mencatat, kerusakan aset dan infrastruktur disebabkan dampak langsung lumpur Lapindo sebesar Rp5,1 triliun. Rinciannya, kerugian masyarakat (dalam jutaan rupiah) Rp3,200.978,95; kerugian usaha swasta Rp376.901,30; BUMN Rp57.075,80; PDAM Kabupaten Sidoarjo Rp170,91; dan kontraktor pelaksana Rp1.486.507,70 ( Guntarto, 2008).
Semburan lumpur panas merupakan lumpur vulkanik yang tidak dapat dihentikan, maka penanganan yang dilakukan oleh BPLS adalah membatasi wilayah genangan dengan membangun tanggul penahan lumpur dan mengalirkannya ke laut melalui Kali Porong dengan sistem mekanisasi, untuk menjaga kolam lumpur tidak melimpas (BPLS, 2010).
Aliran lumpur tetap dikhawatirkan bisa menjebol tanggul karena semburan lumpur Lapindo yang masih aktif. Oleh karena itu, menemukan manfaat dari lumpur tersebut dirasa sangat penting, terutama pada skala industri. Hal tersebut akan bermanfaat bagi lingkungan dan keadaan ekonomi di Indonesia (Jalil dkk, 2010).
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa lumpur Lapindo memiliki densitas yang tinggi karena kandungan oksida dan ukuran partikel-partikelnya. Sifat kimia dan fisika dari lumpur Lapindo terlihat pada Tabel 1 dan 2 di bawah ini:

Tabel 1. Sifat fisika dan kimia lumpur Lapindo

No.
Unsur
Berat (%)
1
SiO2
53.40
2
Al2O3
23.80
3
Na2O
5.59
4
Fe2O3
5.47
5
Cl
2.89
6
MgO
2.62
7
CaO
2.40
8
K2O
1.63
9
SO3
1.24
10
TiO2
0.63



     










Sumber: (Jalil dkk, 2010)
Tabel 2. Hasil analisa kimia lumpur Lapindo dengan
metode SEM-EDX di lokasi Siring
Unsur
O
massa %
45.88

Kesalahan %

senyawa

Massa %
Na
1.17
1.10
Na2O
1.57
0.43
Mg
1.75
1.00
MgO
2.90
0.60
Al
13.27
1.09
Al2O3
25.07
4.12
Si
25.67
1.18
SiO2
54.92
7.65
Cl
0.91
0.65
Cl
0.91
0.00
K
1.93
0.98
K2O
2.32
0.41
Ca
1.54
1.31
CaO
2.16
0.32
Fe
7.89
2.54
FeO
10.15
1.18
Total
100.00


100.00
14.71
Sumber: Depudi Bidang TPSA-BPPT
            Sedangkan Semen Ionomer Kaca sendiri adalah bahan restorasi plastis yang digunakan dalam kedokteran gigi yang digunakan secara luas mencakup pengisian (tambalan) untuk kavitas servikal, tambalan gigi depan dan gigi desidui, semen perekat dan bahan fissur sealant. Bahan ini merupakan bahan tumpatan dengan ikatan ion yang kuat dan adhesi yang tinggi pada email maupun dentin (Lubis, 2004).
            Semen Ionomer Kaca terdiri atas campuran semen Silikat yaitu yaitu bubuk aluminoSilikat kaca yang mengandung flour dan cairan asam poliakrilik kopolimer dengan persentase berat asam akrilik-asam itikonik 47.5%, air 47.5% dan asam tartar 5% untuk memperpendek waktu pengerasan (Lubis, 2004). Cairan ini cukup kental sehingga dapat menjadi gel setelah beberapa waktu. Penambahan cairan yang menyebabkan semen ini bisa digunakan dalam kedokteran gigi. Perbandingan bubuk dan cairan yang dianjurkan yaitu 3 mg bubuk dan 1 mg cairan (Sibarani, 2002).
            Komposisi bubuk SIK konvensional terdiri dari Silikat (SiO2) 29%, Alumina (Al2O3) 16.6% yang dicampur dalam cairan (CaF2) 34.3% ditambah dengan  natrium fluorida (NaF) 3% dan aluminium fosfat (AlPO4) 9.9%, yang digabung dengan cara dipanaskan hingga suhu 1100–1500°C sehingga membentuk kaca yang homogeny (Andriani, 2006). Karena banyak mengandung semen Silikat, bubuk ini menunjukkan pola pelepasan flourida dan memepunyai ketahanan sama terhadap karies. Semen ini memiliki potensi melekat ke struktur gigi baik secara biologis dan memiliki beberapa karakteristik antikaries karena kandungan fluoridanya (Alam, 2002).


Solusi yang Pernah Ditawarkan

Pemanfaatan Lumpur Lapindo sebagai bahan tambahan semen
Pemanfaatan bubuk Silika lumpur Lapindo pernah dilakukan oleh Widhya dkk (2007) sebagai bahan tambahan semen. Metode yang dilakukan adalah dengan cara mengeringkan lumpur Lapindo dan menghancurkannya dengan milling selam satu jam. Bubuk hasil kemudian dicampur pada Semen Gresik dan Semen Tiga Roda dengan substitusi 10% dan 20% terhadap. Hasil uji tekan terhadap usia semen dengan UTM (Universal Test Machines) menunjukkan bahwa semen dengan bubuk Silika lumpur Lapindo pada Semen Gresik memberikan hasil yang hampir sama dengan standar dan pencampuran lumpur Lapindo dengan Semen tiga Roda tidak memberikan hasil yang signifikan (Widya B. ;dkk, 2007).

Pemanfaatan lumpur Lapindo sebagai peningkat kualitas genteng keramik
Pemanfaatan lumpur Lapindo juga telah dilakukan oleh edhi wahjuni styowati, dengan memanfaatkan lumpur Lapindo sebagai bahan campuran untuk meningkatkan kualitas genteng keramik.  Penelitian ini menjelaskan bahwa dengan menggunakan lumpur Lapindo dalam prosentase yang tepat maka akan dapat meningkatkan kekuatan genteng keramik, serta memperkecil nilai rembesan genteng. Selain itu genteng akan lebih impermeabel dari pada genteng normal, sebab sifat-sifat fisik lumpur Lapindo yang berbutir relatif halus serta kandungan zat kimianya yang mendukung terbentuknya genteng yang lebih padat (Setyowati, 2009).

Pemanfaatan lumpur Lapindo sebagai bahan tambahan dalam beton ringan
Pemanfaatan lumpur Lapindo telah dilakukan oleh mahasiswa ITS sebagai bahan campuran pembuatan beton ringan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode pencampuran biasa, dengan cara pengeringan dengan udara bebas, untuk memampatkan campuran betonnya. Krakteristik yang dilakukan terhadap hasil percobaan ini adalah kuat tekan, susut kering dan porositas beton ringan terhadap air. Dengan mencampurkan lumpur-pasir dibuat dalam berbagai komposisi (Fyzingsa, 2008).

Gagasan Baru yang Ditawarkan

            Berdasarkan fakta empiris yang ada dan solusi yang pernah ditawarkan, maka upaya terobosan untuk mengatasi kondisi lumpur Lapindo di Sidoarjo dapat dilakukan dengan memanfaatkannya sebagai bahan dasar dalam pembuatan Semen Ionomer Kaca untuk gigi.
            Berdasarkan data yang telah diperoleh maka dapat diketahui bahwa kandungan Silika dalam lumpur Lapindo sekitar 53.40%  dan Alumina sebesar 23.08%. Kedua kandungan tersebut ternyata dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan Semen Ionomer Kaca yang digunakan dalam kedokteran gigi. Pemanfaatan Lumpur Lapindo sebagai bahan dasar pembuatan Semen Ionomer Kaca untuk gigi merupakan suatu solusi terbaru yang diharapkan dapat meminimalisir limbah Lumpur Lapindo dan dapat memberikan manfaat dalam ilmu kedokteran gigi .
            Pemanfaatan Lumpur Lapindo sebagai bahan dasar pembuatan Semen Ionomer Kaca untuk gigi dapat dilakukan dengan mensintesis kandungan Silika dan Alumina dalam Lumpur Lapindo, sebab kedua kandungan tersebut merupakan bahan utama dalam pembuatan Semen Ionomer Kaca. Selain itu kandungan Silika dan Alumina terbilang paling dominan dalam lumpur Lapindo. Sehingga solusi pemanfaatan ini dapat dirasa sebagai cara yang cukup baik.
            Dilihat dari kandungan Silika yang dibutuhkan dalam Semen Ionomer Kaca untuk gigi yaitu 29%, sedangkan dalam Lumpur Lapindo dapat menghasilkan 53.40% Silika. Selain itu kandungan Alumina yang terbanyak kedua dalam Lumpur Lapindo yaitu sebesar 23.80% juga dibutuhkan dalam pembuatan Semen Ionomer Kaca sebesar 16.6%. Sehingga dengan memanfaatkan lumpur Lapindo sebagai bahan pembuat Semen Ionomer Kaca sangat efektif.
            Semen Ionomer Kaca dapat dikatagorikan sebagai bahan material yang cukup mahal sebab sangat dibutuhkan dalam bidang kesehatan khususnya dalam bidang kedokteran gigi. Selain itu dalam bidang kedokteran gigi kasus yang banyak ditangani adalah dalam hal keusakan gigi yang sangat membutuhkan peranan penyumbat gigi yang tidak lain yaitu Semen Ionomer Kaca. Dalam kedokteran gigi cara menanggulangi kerusakan pada gigi adalah dengan mengangkat email serta fluoride yang rusak kemudian diganti dengan penyumbat gigi. Partikel kaca dalam Semen Ionomer Kaca dapat melepaskan flour  secara terus menerus sehingga gigi lebih tahan terhadap karies.
            Kandungan Silika dan Alumina dalam lumpur Lapindo yang sangat dominan dan mampu menutupi kebutuhan Silika dan Alumina dalam Semen Ionomer Kaca, dapat membuat pemanfaatan lumpur Lapindo lebih mahal dibandingkan dengan pemanfaatan sebelumnnya.


Pihak-Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan

            Gagasan ini dapat terwujud dengan kontribusi dari beberapa pihak, yang pertama adalah Pemerintah Kota Sidoarjo untuk memberikan ijin melakukan penelitian pada daerah luapan Lumpur Lapindo. Pihak kedua yaitu dengan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). BPLS ini dapat membantu dalam melakukan survey lapangan untuk mengambil sampel lumpur Lapindo. Pihak ketiga yaitu analis kimia yang bertugas untuk meneliti serta mensintesis bahan-bahan alam yang terdapat dalam Lumpur Lapindo menjadi Semen Ionomer Kaca untuk gigi. Pihak yang terakhir yanga dapat membantu mengimplementasikan gagasan ini yaitu dokter gigi. Kita dapat bekerjasama dengan Dokter Gigi untuk menguji kelayakan Semen Ionomer Kaca berbahan dasar lumpur Lapindo ini untuk dipergunakan dan juga pemasarannya ke masyarakat  Pihak yang juga dirasa sangat berperan penting yaitu masyarakat sekitar, bila Semen Ionomer Kaca ini dapat diproduksi dalam skala industri maka dapat membuka lowongan kerja bagi masyarakat.


Langkah-Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan

            Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan gagasan ini adalah mengadakan survey lapangan secara langsung ke lumpur Lapindo atas ijin dari Pemerintah Kota Sidoarjo untuk melakukan penelitian terhadap Lumpur Lapindo melalui kerjasama dengan BPLS. Sampel Lumpur Lapindo yang telah diambil kemudian dibawa oleh para analis untuk dilakukan sintesis Silika serta Alumina dari lumpur Lapindo tersebut yang dilakukan dalam laboratorium penelitian. Ekstraksi Silika dan Alumina dari lumpur Lapindo dapat dilakukan dengan metode seperti dibawah ini:

Leaching dengan NaOH

Leaching dengan HCl

Pemberian Panas
Lumpur vulkanik



H2O

IMPURITIES

Sodium Silika-Alumina
Pertukaran Ion

SODIUM


Larutan Silika-Alumina
Flame Spray Pyrolysis
 

Partikel Silika-Alumina

Gambar 2. Patent of Method of Preparing Silica Nanopartcles from Siliceous, Hee-Dong Jang, Han-Kwon Chang, He-Sung Yoom
            Setelah ekstraksi Silika-Alumina dari lumpur Lapindo dilakukan, proses pembuatan serbuk untuk bahan dasar Semen Ionomer Kaca dapat dimulai. Dengan mengambil Silika sebanyak 29% dan Alumina sebanyak 16.6% dari kandungan yang tersedia dalam lumpur Lapindo. Kemudian ditambah dengan CaF2 34.3%, AlF3 7.3%, NaF 3%, AlPO4 9.9% . Setelah terbentuk serbuk kemudian direaksikan dengan cairan asam polialkenoat yang terdiri dari asam akrilik-asam itikonik 47.5%, air 47.5% dan asam tartar 5%. Kemudian Semen Ionomer Kaca diuji atas kerja sama analis dengan diktor gigi, setelah layak dan lolos dari uji kelayakan maka Semen Ionomer Kaca dapat di gunakan secara aman.
           

KESIMPULAN


Inti Gagasan

            Lumpur vulcanic atau biasa disebut Lumpur Lapindo diekstraksi kandungan Silika-Aluminanya kemudian digunakan sebagai bahan dasar bubuk Semen Ionomer Kaca dengan persentase Silika 29% dan Alumina 16.6% serta bahan tambahan meliputi CaF2 34.3%, AlF3 7.3%, NaF 3%, AlPO4 9.9%. Bubuk tersebut kemudian direaksikan dengan cairan asam polialkenoat yang terdiri dari asam akrilik-asam itikonik 47.5%, air 47.5% dan asam tartar 5% (membantu memperpendek pengerasan pada proses penambaln gigi) dan air sampai ±24%. Perbandingan bubuk dan cairan SIK yaitu 3:1. Gagasan ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari limbah Lumpur Lapindo Sidoarjo dan dapat memberikan manfaat dalam bidang kedokteran gigi.



Teknik Implementasi Gagasan

            Gagasan pembuatan Semen Ionomer Kaca dengan bahan dasar lumpur lapido dapat diimplementasikan melalui kerja sama antara pihak Pemerintah Kota Sidoarjo. Pengambilan sampel dilakukan oleh Analis Kimia dengan dibantu oleh BPLS atas ijin dari Pemerintah Kota Sidoarjo.
            Peranan analis kimia adalah melakukan penelitian dengan cara mengekstraksi Silika dan Alumina dalam lumpur Lapindo menggunakan metode leaching dengan HCl dan NaOH untuk menghilangkan material-material selain silica-Alumina yang dapat larut dalam HCL dan NaOH. Material-material kation yang tidak larut dapat dihilangkan dengan metode pertukaran ion sehingga diperoleh partikel Silika-Alumina.
            Silika-Alumina tersebut kemudian digunakan sebagai bahan dasar untuk  membuat bubuk untuk Semen Ionomer Kaca dengan menambahkan material-material yang dibutuhkan dalam pembuatan Semen Ionomer Kaca. Bubuk tersebut direaksikan dengan cairan asam Poliakrilik yang mengandung Asam tartar dan  ditambahkan dengan air. Proses pembuatan Semen Ionomer Kaca selesai. 
            Pengimplementasian gagasan ini juga tidak lepas dari peranan penting Dokter gigi. Dalam hal ini diharapakan Dokter gigi dapat membantu pengujian kelayakan Semen Ionomer Kaca dari serbuk silica-Alumina Lumpur Lapindo supaya bisa digunakan dan dipasarkan kepada masyarakat.

Prediksi Keberhasilan Gagasan

          Adanya solusi pemanfaatan lumpur Lapindo sebagai bahan dasar pembuatan semen inomer kaca untuk gigi pada dasarnya menguntungkan berbagai pihak antara lain pemerintah kota sidoarjo, dokter gigi serta masyarakat sekitar sebab limbah lumpur Lapindo dapat diminimalisir. Dengan prediksi lumpur Lapindo yang akan terhenti sekitar 31 tahun yang akan datang dan kemampuan sembyran lumpur Lapindo dapat mengeluarkan lumpur sebesar 25000 m3 / hari dapat dibayangkan jika idak adanya solusi pemanfaatan akan berdampak buruk bagi lingkungan serta keadaan masyarakat sekitar.
          Selain itu kandungan lumpur Lapindo yang 53.40% merupakan kandungan Silika, serta 23.08% merupakan kandungan Alumina. Dimana kedua nbahan tersebut merupakan bahan utama pembuatan Semen Ionomer Kaca untuk gigi. Silika dibutuhkan dalam semen inomer kaca sebesar 29%  dan alumin sebesar 16.6% dalam 50% bahan serbuk untuk bahan pembuatan Semen Ionomer Kaca untuk gigi. Dapat dilihat bahwa dengan perbandingan kandungan Silika dan Alumina yang terkandung dalam lumpur Lapindo dengan Silika dan alumin yang dibutuhkan Semen Ionomer Kaca merupakan perbandingan yang proporsional.
          Dilihat dari harga jual yang akan diperoleh dari produk ini akan memperoleh nilai jual yang tinggi, sebab Semen Ionomer Kaca merupakan salah satu material kedokteran yang harga jualnya tinggi dan pemanfaatan dalam kedokteran gigi juga lebih dominan digunakan. Menurut iklan media online di kaskus.com harga jual Semen Ionomer Kaca per kg adalah Rp. 1.462.000,00.


DAFTAR PUSTAKA

Alam, D Ribta. 2002. Semen Ionomer Kaca pada Gigi Sulung. Medan. Universitas Sumatera Utara.

Andriani, Fransiska. 2006. Semen ionomer kaca sebagai penutup pit dan fisur pada prakterk kedokteran gigi. Medan. Universitas Sumatera Utara.

Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). 2010. Laporan
Perkembangan Pelaksanaan Tugas Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
, Sidoarjo.

Fyzingsa, Dekarius Wiyan ; Anggreani, Eka selvi Elly .2008. Pembuatan Beton Ringan Dengan Penambahan Lumpur Lapindo Dan Agregate Ringan Buatan Berupa Polystiren. Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.


Herawati, Niniek. 2007. Analisis Risiko Lingkungan Aliran Air Lumpur Lapindo ke Badan Air. Semarang. Universitas Diponogoro.

Jalil, Aisyah A. 2010. Adsorption of methyl orange from aqueous solution onto calcined Lapindo volcanic mud. Journal of Hazardous Materials181(2):755-762

Jang, Hee-Dong; Chang, Han-Kwon; Yoom, He-Sung. 2008. Patent of Method of Preparing Silica Nanopartcles from Siliceous, United State of Amerika.

Lubis, Lira F. 2005. Efektivitas Penambahan Flour Pada Restorasi Bahan Semen Ionomer Kaca. Medan. Universitas Sumatera Utara.

Lubis LF. 2004. Semen ionomer kaca ditinjau dari kelebihannya terhadap bahan tumpatan plastis lainnya. Medan. Universitas Sumatera Utara.

Noerwarsito, Totok. 2006. Blok Lempung Porits. Surabaya. Laboratorium Struktur-Arsitektur : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Seno, Budi. 2010. Semburan Lumpur Sidoarjo akibat Gunung Tua Aktif Kembali. www.hotmudflow.wordpress.com (7 Februari 2010)

Setyowati, Edhi Wahjuni. 2009.  The Use Of Lapindo Mud Mixture Toward The Quality Of Ceramic Roof . Malang. Universitas Brawijaya.
Sibarani HM. 2002. Penggunaan bahan restorasi semen ionomer kaca sebagai bonding pada gigi erosi. Medan. Universitas Sumatera Utara.
                                     
Widhya B.," Suryadi, W.  Firmansyah., Wah  B.W, Alfian N., M.1. Amal, Agus S.W., dan Nurul T.R. . 2007. Studi Dasar Posibilitas  Pemanfaatan Bubuk Silika dari Batuan Alam Lokal dan Lumpur LAPINDO sebagai Bahan  Tambaban Semen , Tanggerang.

Perjuangan dan Pengorbanan Qta "Three Atom" <Semoga selalu mendapat Ridho_Nya>   ^_^ 

4 comments:

  1. Menarik , bisa bekerjasama untuk meneliti Lumpur Lapindo ini.

    ReplyDelete
  2. Trimakasih..
    dengan senang hati :-)

    Tapi ini masih dalam bentuk gagasan tertulis. Tahun depan insyaallah akan dijadikan sebuah pelatihan. ^_^

    ReplyDelete